Oleh: Lisa Eva Yanti
Mengapa dakwah itu wajib?
sebab Islam adalah agama dakwah. Salah satu inti dari
ajaran Islam memang perintah kepada umatnya untuk berdakwah, yakni
mengajak manusia kepada jalan Allah (tauhid) dengan hikmah (hujjah atau argumen). Kepedulian terhadap dakwah jugalah yang menjadi trademark
seorang mukmin. Artinya, orang mukmin yang cuek-bebek sama dakwah
berarti bukan mukmin sejati. Bener, lho. Apa iya kamu tega kalo ada
teman kamu yang berbuat maksiat kamu diemin aja? Nggak mungkin banget
kan kalo ada temen yang sedang berada di bibir jurang dan hampir jatuh,
nggak kamu tolongin. Iya nggak sih?
Boys and gals, bahkan Allah memuji aktivitas dakwah ini sebagai aktivitas yang mulia, lho. FirmanNya:
“Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang
menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh dan berkata:
“Sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim” (QS Fushshilat [41]: 33)
Dalam ayat lain Allah memerintahkan kepada kaum muslimin untuk berdakwah. Seperti dalam firmanNya:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” (QS an-Nahl [16]: 125)
Lisa Eva Yanti |
Menyeru kepada yang ma’ruf (kebaikan) dan mencegah dari perbuatan
munkar merupakan identitas seorang muslim. Itu sebabnya, Islam begitu
dinamis. Buktinya, mampu mencapai hingga sepertiga dunia. Itu artinya,
hampir seluruh penghuni daratan di dunia ini pernah hidup bersama Islam.
Kamu tahu, ketika kita belajar ilmu bumi, disebutkan bahwa dunia ini
terdiri dari sepertiga daratan dan dua pertiga lautan. Wah, hebat juga
ya para pendahulu kita? Betul, sebab mereka memiliki semangat yang
tinggi untuk menegakkan kalimat “tauhid” di bumi ini. Sesuai dengan
seruan Allah (yang artinya): “Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah.” (QS al-Baqarah [2]: 193)
Kini, di jaman yang udah jauh berubah ketimbang di “jaman onta”, arus
informasi makin sulit dikontrol. Internet misalnya, telah mampu
memberikan nuansa budaya baru. Kecepatan informasi yang disampaikannya
ibarat pisau bermata dua. Bisa menguntungkan sekaligus merugikan.
Celakanya, ternyata kita kudu ngurut dada lama-lama, bahwa kenyataan
yang harus kita hadapi dan rasakan adalah lunturnya nilai-nilai ajaran
Islam di kalangan kaum muslimin. Tentu ini akibat informasi rusak yang
telah meracuni pikiran dan perasaan kita. Utamanya remaja muslim. Kita
bisa saksikan dengan mata kepala sendiri, bahwa banyak teman remaja yang
tergoda dengan beragam rayuan maut peradaban Barat seperti seks bebas,
narkoba, dan beragam kriminalitas. Walhasil, amburadul deh!
Itu sebabnya, sekarang pun dakwah menjadi sarana sekaligus senjata
untuk membendung arus budaya rusak yang akan menggerus kepribadian Islam
kita. Kita lawan propaganda mereka dengan proganda kembali. Perang
pemikiran dan perang kebudayaan ini hanya bisa dilawan dengan pemikiran
dan budaya Islam. Yup, kita memang selalu “ditakdirkan” untuk melawan
kebatilan dan kejahatan.
Sobat muda muslim, Islam membutuhkan tenaga, harta, dan bahkan nyawa
kita untuk menegakkan agama Allah ini. Dengan aktivitas dakwah yang kita
lakukan, maka kerusakan yang tengah berlangsung ini masih mungkin untuk
dihentikan, bahkan kita mampu untuk membangun kembali kemuliaan ajaran
Islam dan mengokohkannya. Tentu, semua ini bergantung kepada partisipasi
kita dalam dakwah ini.
Coba, apa kamu nggak risih dengan maraknya pergaulan bebas di
kalangan remaja? Apa kamu nggak merasa was-was dengan tingkat
kriminalitas pelajar yang makin tinggi? Apa kamu nggak kesel ngeliat
tingkah remaja yang hidupnya nggak dilandasi dengan ajaran Islam?
Seharusnya masalah-masalah model beginilah yang menjadi perhatian kita
siang dan malam. Beban yang seharusnya bisa mengambil jatah porsi makan
kita, beban yang seharusnya menggerogoti waktu istirahat kita, dan beban
yang senantiasa membuat pikiran dan perasaan kita nggak tenang kalo
belum berbuat untuk menyadarkan kaum muslimin yang lalai.
Untuk ke arah sana, tentu membutuhkan kerjasama yang solid di antara
kita. Sebab, kita menyadari bahwa kita bukanlah manusia super yang bisa
melakukan aksi menumpas kejahatan hanya dengan seorang diri. Kalo kita
ingin cepat membereskan berbagai persoalan tentu butuh kerjasama yang
apik, solid dan fokus pada masalah. Pemikiran dan perasaan di antara
kita kudu disatukan dengan ikatan akidah Islam yang lurus dan benar.
Kita harus satu persepsi, bahwa Islam harus tegak di muka bumi ini. Kita
harus memiliki cita-cita, bahwa Islam harus menjadi nomor satu di dunia
untuk mengalahkan segala bentuk kekufuran. Itulah di antaranya kenapa
kita wajib berdakwah, Bro. Semoga kamu paham.
Dakwah itu tanda cinta
Bro en Sis, seharusnya kita menyambut baik orang-orang yang mau
meluangkan waktu dan mengorbankan tenaganya untuk dakwah menyampaikan
kebenaran Islam. Sebab, melalui merekalah kita jadi banyak tahu tentang
Islam. Kita secara tidak langsung diselamatkan oleh seruan mereka yang
awalnya kita rasakan sebagai bentuk ?kecerewetan’ mereka yang berani
ngatur-ngatur urusan orang lain. Padahal, justru itu tanda cinta dari
sesama kaum muslimin yang nggak ingin melihat saudaranya menderita
gara-gara nggak kenal Islam dan nggak taat sama syariatnya.
Rasulullah saw. bersabda: “Perumpamaan keadaan suatu kaum atau
masyarakat yang menjaga batasan hukum-hukum Allah (mencegah kemungkaran)
adalah ibarat satu rombongan yang naik sebuah kapal. Lalu mereka
membagi tempat duduknya masing-masing, ada yang di bagian atas dan
sebagian di bagian bawah. Dan bila ada orang yang di bagian bawah akan
mengambil air, maka ia harus melewati orang yang duduk di bagian
atasnya. Sehingga orang yang di bawah tadi berkata: “Seandainya aku
melubangi tempat duduk milikku sendiri (untuk mendapatkan air), tentu
aku tidak mengganggu orang lain di atas.” Bila mereka (para penumpang lain) membiarkannya, tentu mereka semua akan binasa.” (HR Bukhari)
Sobat, dakwah adalah darah dan napas kehidupan Islam. Itu sebabnya,
kita yang masih remaja pun dituntut untuk mampu tampil sebagai pengemban
dakwah yang handal. Kita khawatir banget, seandainya di dunia ini nggak
ada orang-orang yang menyerukan dakwah Islam, bagaimana masa depan
kehidupan umat manusia nanti? Jangan sampe Islam dan umat ini hanya
tinggal “kenangan”. Yuk, kita kaji Islam biar mantap dan semangat
mendakwahkannya.